Ga sengaja menurut kami, tapi Allah sudah menuliskan dalam Ummul KitabNYA itu sudah pasti. Ga ada yang kebetulan di dunia ini, bahkan daun gugur pun sudah ada dalam catatanNYA. Disatukan dalam tujuan yang sama, menambah ilmu untuk menjadi guru penulis dan guru inspiratif.
29122016 kamidikumpulkannya dalam kamar yang
satu yaitu kamar 308. Sekamar
berempat, selain dengan bu Ana yang mermang berasal dari sekolah yang sama ada
dua orang lagi yaitu bu Neni Nurachman dan bu Ramaniar Maryunita
Bu Ana teman satu sekolah, dia mengajar
mapel geografi. Berjiwa kompetitif,
smart, sangat menginspirasi, dan semangatnya tinggi untuk selalu berkarya. Dia
mutasi dari sekolah lain sekitar 2-3 tahun lalu. Mengenalnya seakan
membangunkan aku dari tidur panjang, membuka mata akan banyak hal. Benar adanya
bahwa tak kenal maka tak sayang. Bersyukurlah aku sudah diberi
kesempatan mengenalnya. Chemistrynya adalah. Hobi kita juga sama, travelling n
shopping. ( Jiah........ini si hobi alami setiap mahluk yang dilahirkan sebagai
perempuan kelesss ). Diskusi kita sangat
asyik, tentang banyak hal , exp : pekerjaan , motivasi, keluarga, film dan yang
ga kalah seru tentu fashion n kuliner. Yang aku suka juga dia ga pelit ilmu dan
informasi. Huft......ternyata jaman sekarang masih aja ada yang ga suka berbagi ilmu dan informasi loh. Ya ....... itulah hidup.Kadang ada hal-hal yang ga kita suka
tapi harus kita terima. Kecerdasan seseorang kan juga indikatornya dari situ,
bagaimana dia mampu menyikapi hal yang ga dia suka. Life must go on......
Sahabat baru yang satu namanya Neni
Nurachman asal dari Tasikmalaya. Dia guru mapel fisik yang jago nulis. Selama
kegiatan TWC #6 dia punya trademark Iteung. Gegara dia menulis judul “Iteung
Saba TWC” untuk tugas perdana.
Dia jago nulis tapi orangnya lowprofile. Punya jiwa kompetitif juga. Selama
karantina diTWC #6 ini dia termasuk salah satu peserta yang banyak dapat hadiah
karena tulisannya terbaik. Ga nyangka bener orang fisika yang biasa berkutat dengan
angka dan rumus ternyata bisa puitis bak pujangga.
Sahabat yang terakhir dan juga merupakan
penghuni 308 paling muda adalah Ramaniar
Maryunita. Dia berasal dari Sumedang tapi besar di Bogor. Awal menjadi
PNS dilaluinya di Padang ,Sumatera barat. Sudah beberapa tahun ini mutasi dan
mengajar di SMAN 21 Bandung. Mengajar mapel Bahasa jepang. Muda, penuh semangat
dan yang jelas batterenya al****ne punya, karena dia pernah ga tidur sehari
semalam tapi di kelas tetap ON. Mantabs jiwa
kalau kata aa Nazmi.
Berharap 308 jadi pijakan buat kami
penghuninya menorehkan karya. Yuk...... praktekan apa yang dibilang om Jay,
“menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.
Latepost,
Muber 02012016, 23.00
Ana Widiyati |
Neni Nurachaman |
Ramaniar maryunita |
Hehehe... saya ada di kamar 312, bolak balik ke ruangan pelatihan, motret lalu menguploadnya di FB.... capek juga, tapi hati seneng...
BalasHapusEnergi bahagia bapak jadi bagian.yg menginspirasi saya di twc#6.selalu sehat ya pak.....biar berbagi energi positif pada byk org.dan jgn bosen ditanya sama saya.
BalasHapusEnergi bahagia bapak jadi bagian.yg menginspirasi saya di twc#6.selalu sehat ya pak.....biar berbagi energi positif pada byk org.dan jgn bosen ditanya sama saya.
BalasHapus