Selasa, 03 Januari 2017

CERITA DARI KAMAR 308



           
Ga sengaja menurut kami, tapi Allah sudah menuliskan dalam Ummul KitabNYA itu sudah pasti. Ga ada yang kebetulan di dunia ini, bahkan daun gugur pun sudah ada dalam catatanNYA. Disatukan dalam tujuan yang sama, menambah ilmu untuk menjadi guru penulis dan guru inspiratif.

29122016 kamidikumpulkannya dalam kamar yang satu yaitu kamar 308. Sekamar berempat, selain dengan bu Ana yang mermang berasal dari sekolah yang sama ada dua orang lagi yaitu bu Neni Nurachman dan bu Ramaniar Maryunita

Bu Ana teman satu sekolah, dia mengajar mapel geografi.  Berjiwa kompetitif, smart, sangat menginspirasi, dan semangatnya tinggi untuk selalu berkarya. Dia mutasi dari sekolah lain sekitar 2-3 tahun lalu. Mengenalnya seakan membangunkan aku dari tidur panjang, membuka mata akan banyak hal. Benar adanya bahwa tak kenal maka tak sayang. Bersyukurlah aku sudah diberi kesempatan mengenalnya. Chemistrynya adalah. Hobi kita juga sama, travelling n shopping. ( Jiah........ini si hobi alami setiap mahluk yang dilahirkan sebagai perempuan kelesss ).  Diskusi kita sangat asyik, tentang banyak hal , exp : pekerjaan , motivasi, keluarga, film dan yang ga kalah seru tentu fashion n kuliner. Yang aku suka juga dia ga pelit ilmu dan informasi. Huft......ternyata jaman sekarang masih aja ada yang ga suka berbagi ilmu dan informasi loh. Ya ....... itulah hidup.Kadang ada hal-hal yang ga kita suka tapi harus kita terima. Kecerdasan seseorang kan juga indikatornya dari situ, bagaimana dia mampu menyikapi hal yang ga dia suka. Life must go on......

Sahabat baru yang satu namanya Neni Nurachman asal dari Tasikmalaya. Dia guru mapel fisik yang jago nulis. Selama kegiatan TWC #6 dia punya trademark Iteung. Gegara dia menulis judul “Iteung Saba TWC”  untuk tugas perdana. Dia jago nulis tapi orangnya lowprofile. Punya jiwa kompetitif juga. Selama karantina diTWC #6 ini dia termasuk salah satu peserta yang banyak dapat hadiah karena tulisannya terbaik. Ga nyangka bener orang fisika yang biasa berkutat dengan angka dan rumus ternyata bisa puitis bak pujangga.

Sahabat yang terakhir dan juga merupakan penghuni 308 paling muda adalah Ramaniar  Maryunita. Dia berasal dari Sumedang tapi besar di Bogor. Awal menjadi PNS dilaluinya di Padang ,Sumatera barat. Sudah beberapa tahun ini mutasi dan mengajar di SMAN 21 Bandung. Mengajar mapel Bahasa jepang. Muda, penuh semangat dan yang jelas batterenya al****ne punya, karena dia pernah ga tidur sehari semalam tapi di kelas tetap ON. Mantabs jiwa  kalau kata aa Nazmi.

Berharap 308 jadi pijakan buat kami penghuninya menorehkan karya. Yuk...... praktekan apa yang dibilang om Jay, “menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.



Mawar Ayu
Latepost, Muber 02012016, 23.00


Ana Widiyati
Neni Nurachaman

Ramaniar  maryunita










3 komentar:

  1. Hehehe... saya ada di kamar 312, bolak balik ke ruangan pelatihan, motret lalu menguploadnya di FB.... capek juga, tapi hati seneng...

    BalasHapus
  2. Energi bahagia bapak jadi bagian.yg menginspirasi saya di twc#6.selalu sehat ya pak.....biar berbagi energi positif pada byk org.dan jgn bosen ditanya sama saya.

    BalasHapus
  3. Energi bahagia bapak jadi bagian.yg menginspirasi saya di twc#6.selalu sehat ya pak.....biar berbagi energi positif pada byk org.dan jgn bosen ditanya sama saya.

    BalasHapus